BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Infeksi
masa nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman – kuman
ke dalam alat – alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Infeksi nifas umumnya disebabkan oleh bakteri yang dalam keadaan
normal berada dalam usus dan jalan lahir. Kelainan ginekologi yang sering
ditemukan adalah pendarahan perraginam atau terdapat massa dipelvis. Penyebab
terserangnya bervariasi menurut kelompok umur.
Penyakit
miometritis adalah peradangan pada myometrium. Apabila tidak diatasi
atau diberikan penanganan secara tepat dan benar akan membahayakan bagi
sipenderita.
1.2
Ruang
Lingkup
Ruang
lingkup pembahasan yang akan dibahas yaitu mengenai Myometritis.
1.3
Tujuan
Penulisan
1.3.1
Tujuan
Umum
Melalui makalah ini diharapkan mampu memahami tentang Myometritis.
1.3.2
Tujuan Khusus
1.
Menjelaskan tentang Pengertian
Myometritis
2.
Menjelaskan tentang Gejala
Myometritis
3.
Menjelaskan tentang Faktor Predisposisi Myometritis
4.
Menjelaskan tentang Diagnosa Myometritis
5.
Menjelaskan tentang Klasifikasi Myometritis
6.
Menjelaskan tentang Komplikasi Myometritis
7.
Menjelaskan tentang Penatalaksanaan Myometritis
1.4
Metode
Penulisan
Metodologi
penulisan merupakan cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau
pemecahan suatu masalah yang pada dasarnya menggunakan metode ilmiah, dalam
penyusunan makalah ini kami menggunakan metode studi pustaka melalui
referensi-referensi yang ada di perpustakaan kampus maupun internet.
1.5
Sistematika Penulisan
Suatu penulisan makalah yang baik dan komunikatif dapat ditentukan
oleh beberapa faktor dan salah satunya yang sangat penting adalah mengenai
sistematika penulisan itu sendiri. Karena dengan penulisan yang sistematis,
penguraian suatu masalah dalam pembahasannya akan tercapai pada sasaran yang
diharapkan. Sistematika penulisan pada pembahasan makalah ini dibagi menjadi
beberapa pokok bahasan, yaitu:
BAB I
: PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, ruang
lingkup, tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II : ISI
8. Berisikan landasan teori yang terdiri dari Pengertian
Myometritis, Gejala
Myometritis, Penatalaksanaan Myometritis, Diagnosa Myometritis, Klasifikasi Myometritis, Komplikasi Myometritis, Faktor Predisposisi Myometritis
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Memberikan gambaran akhir dari penarikan kesimpulan dan saran dari
inti penulisan makalah ini, yaitu pembahasan tentang berhasil atau tidaknya
menjawab permasalahan yang ditimbulkan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Pengertian
a) Myometritis adalah radang myometrium ( kamus Dorland ).
b) Miometrium adalah tunika muskularis uteri. ( kamus Dorland ).
c) Metritis atau miometritis adalah radang miometrium.
b) Miometrium adalah tunika muskularis uteri. ( kamus Dorland ).
c) Metritis atau miometritis adalah radang miometrium.
2.2
Gejala
· Demam
· Uterus nyeri tekan
· Perdarahan vaginal
· Nyeri perut bawah Lochia berbau, purulen
· Uterus nyeri tekan
· Perdarahan vaginal
· Nyeri perut bawah Lochia berbau, purulen
2.3 Faktor Predisposisi
l Infeksi abortus dan partus
l Penggunaan alat kontrasepsi
dalam rahim
l Infeksi post curettage
2.4 Diagnosa
Diagnosa hanya dapat dibuat
secara patolog - anatomi.
2.5 Klasifikasi
l Miometritis akuta
Metritis Akuta biasanya terdapat
pada abortus septic atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri
sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas yaitu
merupakan lanjutan dari endometritis. Kerokan pada wanita dengan endometrium
yang meradang dapat menimbulkan metritis akut.
Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.
Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.
l Miometrititis kronika
Metritis Kronika adalah diagnosa
yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus lebih besar
dari biasa, sakit pinggang, dan leukore. Akan tetapi pembesaran uterus pada
multipara umumnya disebabkan oleh penambahan jaringan ikat akibat kehamilan,
sedang gejala-gejala yang lain mungkin mempunyai sebab lain.
2.6 Komplikasi
Dapat terjadi penyebaran ke
jaringan sekitarnya seperti:
–
Parametritis (infeksi
sekitar rahim)
–
Salpingitis (infeksi saluran
otot)
–
Ooforitis (infeksi indung telur)
–
Pembentukan
pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur.
2.7 Penatalaksanaan
l Perlu dilakukan kuretase untuk
diagnosa diferensial dengan karsinoma korpus uteri, polyp atau myoma sub
submukosa. Tindakan kuretase bersifat therapeutis.
l Untuk menemukan diagnosa perlu
dibuat pemeriksaan patologi - anatomi.
Adanya antibiotika dan
cemotherapeutica sekarang ini, sangat merubah prognosa infeksi puerperalis dan
pengobatan infeksi puerperalis dengan obat-obat tersebut merupakan usaha
terpenting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar