Senin, 24 Juni 2013

Myometritis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Infeksi masa nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman – kuman ke dalam alat – alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Infeksi nifas umumnya disebabkan oleh bakteri yang dalam keadaan normal berada dalam usus dan jalan lahir. Kelainan ginekologi yang sering ditemukan adalah pendarahan perraginam atau terdapat massa dipelvis. Penyebab terserangnya bervariasi menurut kelompok umur.
Penyakit miometritis adalah peradangan pada myometrium. Apabila tidak diatasi atau diberikan penanganan secara tepat dan benar akan membahayakan bagi sipenderita.
1.2              Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan yang akan dibahas yaitu mengenai Myometritis.
1.3              Tujuan Penulisan
1.3.1     Tujuan Umum
Melalui makalah ini diharapkan mampu memahami tentang Myometritis.
1.3.2        Tujuan Khusus
1.      Menjelaskan tentang Pengertian Myometritis
2.      Menjelaskan tentang Gejala Myometritis
3.      Menjelaskan tentang Faktor Predisposisi Myometritis
4.      Menjelaskan tentang Diagnosa Myometritis
5.      Menjelaskan tentang Klasifikasi Myometritis
6.      Menjelaskan tentang Komplikasi Myometritis
7.      Menjelaskan tentang Penatalaksanaan Myometritis

1.4              Metode Penulisan
Metodologi penulisan merupakan cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang pada dasarnya menggunakan metode ilmiah, dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan metode studi pustaka melalui referensi-referensi yang ada di perpustakaan kampus maupun internet.

1.5              Sistematika Penulisan
Suatu penulisan makalah yang baik dan komunikatif dapat ditentukan oleh beberapa faktor dan salah satunya yang sangat penting adalah mengenai sistematika penulisan itu sendiri. Karena dengan penulisan yang sistematis, penguraian suatu masalah dalam pembahasannya akan tercapai pada sasaran yang diharapkan. Sistematika penulisan pada pembahasan makalah ini dibagi menjadi beberapa pokok bahasan, yaitu:
BAB I    : PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II  : ISI
8.       Berisikan landasan teori yang terdiri dari Pengertian Myometritis,  Gejala Myometritis, Penatalaksanaan Myometritis, Diagnosa Myometritis, Klasifikasi Myometritis, Komplikasi Myometritis, Faktor Predisposisi Myometritis
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Memberikan gambaran akhir dari penarikan kesimpulan dan saran dari inti penulisan makalah ini, yaitu pembahasan tentang berhasil atau tidaknya menjawab permasalahan yang ditimbulkan.









BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
a) Myometritis adalah radang myometrium ( kamus Dorland ).
b) Miometrium adalah tunika muskularis uteri. ( kamus Dorland ).
c) Metritis atau miometritis adalah radang miometrium.
2.2 Gejala
· Demam
· Uterus nyeri tekan
· Perdarahan vaginal
· Nyeri perut bawah Lochia berbau, purulen
2.3 Faktor Predisposisi
l  Infeksi abortus dan partus
l  Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim
l  Infeksi post curettage
2.4 Diagnosa
      Diagnosa hanya dapat dibuat secara patolog -  anatomi.
2.5 Klasifikasi
l  Miometritis akuta
Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas yaitu merupakan lanjutan dari endometritis. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang dapat menimbulkan metritis akut.
Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.

l  Miometrititis kronika
             Metritis Kronika adalah diagnosa yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang, dan leukore. Akan tetapi pembesaran uterus pada multipara umumnya disebabkan oleh penambahan jaringan ikat akibat kehamilan, sedang gejala-gejala yang lain mungkin mempunyai sebab lain.
2.6 Komplikasi
Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitarnya seperti:
         Parametritis (infeksi sekitar rahim)
         Salpingitis (infeksi saluran otot)
         Ooforitis (infeksi indung telur)
         Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur.
2.7 Penatalaksanaan
l  Perlu dilakukan kuretase untuk diagnosa diferensial dengan karsinoma korpus uteri, polyp atau myoma sub submukosa. Tindakan kuretase bersifat therapeutis.
l  Untuk menemukan diagnosa perlu dibuat pemeriksaan patologi -  anatomi.
Adanya antibiotika dan cemotherapeutica sekarang ini, sangat merubah prognosa infeksi puerperalis dan pengobatan infeksi puerperalis dengan obat-obat tersebut merupakan usaha terpenting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar