Senin, 24 Juni 2013

Macam-macam efek samping dari kontrasepsi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Banyak sebagian pasangan memilih berhubungan intim memakai alat kontrasepsi. Tetapi dalam memilih kontrasepsi harus sesuai dengan kecocokan sepasang suami istri.
Jika salah memilih alat kontrasepsi bisa fatal akibatnya karena dapat menyebabkan berbagai efek samping. Oleh karena itu sebelum memilih alat kontrasepsi harus didiskusikan terlebih dahulu antara sepasang suami istri, karena yang terpenting adalah merasa nyaman saat anda dan pasangan anda berhubungan intim.
Bila terdapat keraguan dalam memilih kontrasepsi bisa dikonsultasikan dengan dokter untuk jenis kontrasepsi apa yang terbaik untuk pasangan suami istri tersebut. Ada beberapa jenis alat kontrasepsi yang digunakan, yaitu KB Alamiah (Metode Kalender, Suhu Interval Coitus Interupturs dan Suhu Basal Serviks), Dengan Alat (Cara Mekanis, Kondom Barrier Intravagina dan Kimiawi (Spermisida)), Metode Modern (Oral, Implant dan Suntikan), IUD, MOP dan Sterilisasi (MOW). Sebelum memilih salah satunya sebaiknya pasangan yang akan menggunakan kontrasepsi mengetahui kekurangan dan kelebihannya.
Karena banyak sekali efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan alat kontrasepsi tersebut.





BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Macam-macam Efek Samping dari alat Kontrasepsi
2.1.1 KB Alamiah
KB alami prinsip pencegahan kehamilannya berdasarkan informasi tentang sel telur pada wanita dan sperma pada pria.
Semua metoda KB alamiah TIDAK melindungi Anda dari penyakit yang menular lewat hubungan seks, termasuk HIV/AIDS.
A.    Metode Kalender
Metode kalender hanya dapat memprediksi kapan masa subur dalam siklus menstruasinya sehingga kemungkinan besar bisa hamil.
B.     Suhu Basal Serviks
C.     Suhu Interval Coitus Interupturs
Kemungkinan untuk terjadi kehamilan masih ada dan tertularnya HIV AIDS (pada seks bebas) masih relatif tinggi.
Dengan Alat (Cara Mekanis)
A.    Kondom Barrier Intravagina
Metode kontrasepsi ini paling banyak digunakan. Cara kerjanya kondom mencegah sperma bertemu dengan sel telur yang menyebabkan tidak terjadinya pembuahan. Alat kontrasepsi ini lebih efektif digunakan tetapi jika penggunaannya secara tepat dan benar.
Kegagalan kondom bisa saja terjadi. Tetapi itu bisa dicegah jika anda memakai kondom pada saat ereksi dan di lepas pada saat ejakulasi. Jika tidak benar pemakaiannya bisa saja terjadi kerobekan pada kondom yang anda pakai.
Efek samping dari kondom adalah bila terdapat alergi pada karet kondomnya yang bisa berbahaya pada kelamin anda. Tetapi keuntungannya kondom dapat dibeli secara bebas di apotek selain itu juga mudah digunakan dan memperkecil tertularnya penyakit kelamin.
B.     Kimiawi (Spermisida)
Alat KB ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, krim, jeli, dan spons. Dipakai dengan cara dioleskan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Spermisida mematikan sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim.
Efek samping yang ditimbulkan :
1.   Bisa menimbulkan gatal-gatal atau lecet pada vagina.
2.   Tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan tanpa bantuan alat lain seperti kondom atau diafragma.
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian spermisida.
Efek Samping Atau Masalah
Penanganan
Iritasi vagina atau iritasi penis dan tidak nyaman
Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Bila penyebabnya spermisida, sarankan memakai spermisida dengan bahan kimia lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
Gangguan rasa panas di vagina
Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Bila tidak ada perubahan, sarankan menggunakan spermisida jenis lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik
Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.

2.1.3 Metode Modern
A.    Oral (Pil)
Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.
Hanya sebagian kecil wanita mengalami efek samping dari hormon estrogen dan progresteron yang tidak diinginkan.
Pil kombinasi dapat menyebabkan ;
1.   kenaikan berat badan (atau penurunan),
2.   Perubahan suasana hati,
3.   pendarahan di antara dua periode haid,
4.   Sakit Kepala, dan
5.   Rasa Mual ( terutama pada tiga bulan pertama penggunaan).
Pil Progesteron dapat menyebabkan ;
1.   Haid tidak teratur (beberapa wanita tidak bahkan sama sekali tidak mengalami haid),
2.   Kenaikan berat badan,
3.   Sakit Kepala, dan
4.   Kehilangan gairah seks libido ( menurun ).
Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi Oral ( Pil ):
1.      Nousea (rasa ingin muntah)
2.      Nyeri payudara (Payudara Terasa Kencang)
3.       Gangguan Haid
4.      Hipertensi
5.       Acne
6.       Penambahan berat badan.
Biasanya efek samping ini hilang dengan sendirinya setelah 2-3 bulan pertama penggunaan pil KB, tetapi jika efek samping ini berkelanjutan, seringkali mereka menggantikannya dengan pil KB jenis lainnya dengan kadar hormon yang sedikit berbeda.

B.     Suntikan
Efek samping ( Hartanto,H.2004)
1.   Gangguan Haid :
·      Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan kontrasepsi suntikan kecuali pada pemakaian cyclofem.
·      Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama menggunakan kontrasepsi suntikan.
·      metrorhagia yaitu perdarahan yang berlebihan jumlahnya
2.   Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari jalan lahir dan terasa mengganggu ( jarang terjadi)
3.   Perubahan berat badan
Berat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah menggunakan kontrasepsi suntikan
4.   Pusing dan sakit kepala
Rasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau keseluruhan dari bagian kepala . Ini biasanya bersifat sementara.
5.   Hematoma
Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit.
C.     Implant
Pada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant tidak berbahaya. Yang paling sering ditemukan adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi pada setiap pemakaian, seperti pendarahan haid yang banyak atau sedikit, bahkan ada pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 – 6 bulan pertama sesudah beberapa bulan kemudian.
Efek samping lain yang mungkin timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut kering, jerawat, payudara tegang, perubahan selera makan dan perubahan berat badan.
2.1.4 IUD (Intra Uterine Device, Spiral)
Efek samping umum terjadi:
perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit
Komplikasi lain:
Merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)
Efek samping pemakaian KB IUD adalah
1.      Perubahan Mood
2.       Jearawat
3.       Sakit kepala
4.       Nyeri payudara
5.       Nyeri panggul
6.      Kram perut (Copper T)
7.       Jumlaha haid yang lebih banyak (Copper T)
8.       Mual
9.       Perdarahan dan nyeri
10.   Kadang IUD terlepas dengan sendirinya (sekitar 20% IUD yang lepas tidak disadari/diketahui oleh pemakainya dan bisa menyebabkan kehamilan)
11.   Perforasi rahim
12.   Ketika baru dipasang akan terjadi infeksi singkat pada rahim, tetapi infeksi ini akan mereda setelah 24 jam
13.   Resiko terjadinya keguguran pada wanita hamil dengan IUD yang masih terpasang adalah sekitar 55%.

2.1.5        Sterilisasi (MOW= Metode Operatif Wanita)
Adalah kontrasepsi permanen perempuan untuk mereka yang tidak menginginkan anak lagi. Dalam pelaksanaannya nanti, pemakai harus menandatangani surat persetujuan yang juga harus ditandatangani oleh suaminya. Dengan cara kerja menghambat perjalanan sel telur perempuan sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma. Dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99% dan keuntungannya adalah efektivitas langsung setelah sterilisasi, permanen, tidak ada efek samping jangka panjang, tidak mengganggu hubungan seksual.
Efek samping yang akan timbul
1.   Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
2.   Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan
3.   Tidak ada efek samping jangka panjang

2.1.6        MOP
Adalah kontrasepsi permanen laki-laki untuk mereka yang tidak menginginkan anak lagi. Dalam pelaksanaannya, pemakai harus menandatangani surat persetujuan yang juga harus ditandatangani oleh istrinya.
Dengan cara kerja menghalangi transport spermatozoa/jalannya sel mani pria sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Dengan tingkat keberhasilan 99%. Adapun keuntungannya adalah tidak ada mortalitas/kematian, morbiditas/komplikasi penyakit lain kecil sekali, pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak ada resiko kesehatan, tidak harus diingat-ingat, tidak harus selalu ada persediaan dan sifatnya permanen.
Efek samping yang dapat timbul yang akan timbul adalah: timbul rasa nyeri, infeksi pada bekas luka, membengkaknya kantung biji zakar karena pendarahan.
Belum ada efek samping jangka panjang. Mengalami ketidak-nyamanan setelah operasi. Komplikasi yang serius karena operasi jarang terjadi.







BAB III
KASUS



Seorang ibu muda dengan umur 22 tahun datang ke Bidan Y , Ia ingin menjarangkan kehamilan sehingga berkonsultasi mengenai kontrasepsi yang cocok dengannya dan mengetahui kelebihan dan efek samping dari penggunaan kontrasepsi.

1. Beberapa metode kb yang tidak dianjurkan karena kondisi kesehatan tertentu
Kondisi Kesehatan
Metode yang Tidak Dianjurkan
  •  Merokok dan berumur diatas 35 tahun         
  • Diketahui mempunyai tekanan darah tinggi.
  • 6 bulan pertama menyusui
  • 6 minggu pertama menyusui                          
·          Pil KB ( Pil KB Kombinasi)
·          Pil KB, Suntik KB
·          Pil KB
·          DMPA (Depo Provera,Noristerat) Implan, Pil Progestin.
 
·          Beberapa penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, dan penyakit hati.
·          Pil KB, Pil Progestin, Suntik, DMPA, Implant, atau tanya dokter/bidan anda.
·          Sakit kepala, migren yaitu sakit kepala yang datang berulang-ulang.Sering terjadi disatu sisi kepala saja atau berdenyut-denyut yang menyebabkan mual. Gejala akan lebih buruk bila terkena sinar atau mendengar suara-suara bising.
·           Pil KB, tetapi penggunaan pil KB dibatasi hanya pada 2 kondisi yaitu:
·         Wanita berumur 35 tahun atau lebih
·          Wanita tidak terbatas umur jika mengalami gangguan penglihatan atau sulit berbicara atau bergerak pada waktu sakit kepala tersebut.
·         Mempunyai infeksi menular akibat hubungan sex atau penyakit radang panggul pada saat ini atau 3 bulan terakhir. Resiko tinggi karena mempunyai lebih dari satu pasangan baik suami atau istrinya.
 
·         AKDR/IUD
·          Gunakan kondom meskipun sudah menggunakan cara KB lainnya (Perdarahan pada vagina yang tidak biasa mungkin merupakan tanda-tanda dari infeksi akibat hubungan seksual).
 
·         Kondisi-kondisi tertentu yang tidak sempurna dari organ reproduksi wanita.
·          AKDR/IUD
·          Tanyakan dokter/bidan anda

3.      Bidan menjelaskan tentang kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis kontrasepsi.
a.      Pil Kb Kombinasi
  • Sangat efektif bila diminum setiap hari. Bila berhenti akan terjadi kehamilan.
  • Pada bulan-bulan pertama pemakaian, mungkin dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, perdarahan atau flek diantara masa haid, kenaikan berat badan, atau sakit kepala. Semua gejala ini tidak berbahaya.
  • Aman untuk hampir semua wanita karena efek samping jarang terjadi.
  • Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang belum punya anak.
  • Dapat mencegah penyakit kanker tertentu, kurang darah (akibat kekurangan zat besi ), nyeri pada waktu haid dan beberapa kesehatan lain.
  • Pil KB Kombinasi yang beredar saat ini antara lain : Mycrogynon-30,Neugynon, Nordette-28, Mercilon-28, Ovostat, Marvelon, Eugynon. dan Gynera.

b.      Pil Progestin / Mini Pil
  • Pilihan yang baik bagi ibu menyusui dan ingin menggunakan pil, mulai diminum pada minggu ke-6 setelah melahirkan.
  • Sangat efektif selama masa menyusui.
  • Jika digunakan tidak pada mas menyusui, biasanya terjadi perubahan pola haid terutama flek-flek diantara masa haid.
  • Pil Progestin / Mini Pil yang beredar saat ini antara lain : Exluton


c.       suntik Kb
  • Sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila disuntik setiap 1 bulan atau 3 bulan (sesuai dengan jenis suntik KB).
  • Gangguan perdarahan biasa terjadi-seperti flek-flek, perdarahan ringan diantara dua masa haid. Setelah pemakaian satu tahun sering tidak mengalami haid. Kenaikan berat badan juga biasa terjadi atau timbul sakit kepala ringan.
  • Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang belum mempunyai anak.
  • Bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan dapat segera terjadi.
  • Aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu setelah melahirkan.
  • Membantu mencegah tumor rahim dan mencegah kehamilan diluar rahim.
  • Suntik KB yang beredar saat ini antara lain :
Suntik KB 1 bulan sekali : Cyclofem
Suntik KB 3 bulan sekali : Depo Provera, Depo Geston, Depo Progestin.

d.       Susuk kb (implant)
  • Tersedia 3 macamsusuk KB terdiri dari 1 batang, 2 batang dan 6 batang.
  • 1,2 atau 6 buah batang ini dimasukkan dibawah kulit pada lengan bagian atas.
  • Sangat efektif untuk masa 3 tahun ( untuk jenis 1 dan 2 batang ) dan 5 tahun (untuk jenis 6 batang).
  • Bila diinginkan, susuk KB dapat diangkat setiap waktu.
  • Segera setelah susuk KB diangkat, wanita dapat hamil.
  • Perubahan pola haid masih dalm batas normal-perdarahn ringan diantara masa haid, flek-flek atau tidak haid. Juga timbul sakit kepala ringan.
  • Aman digunakan pada masa menyusui. Dipasang setelah 6 minggu melahirkan.
  • Membantu mencegah anemia dan kehamilan diluar kandungan.
  • Susuk KB yang beredar saat ini antara lain:
Norplant ( 6 batang), Implanon (1 batang), Indoplant (2 batang), Sinoplan(2batang), 

e. Kondom
  • Selain mencegah kehamilan juga dapat melindungi terhadap infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS.
  • Kondom dapat digunakan untuk mencegah HIV/AIDS, sekaligus berKB.
  • Dengan sedikit berlatih-mudah digunakan secara benar.
  • Efektif  sebagai alat kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar setiap berhubungan.
  • Dapat menambah frekuensi hubungan seksual dan secara psikologis menambah kenikmatan.
  • Kondom yang beredar saat ini antara lain : Sutra, Artika, Fiesta dsb.

f. Akdr (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
  • Alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur, yang dimasukkan kedalam rongga rahim oleh seorang dokter/bidan terlatih.
  • Sangat efektif dan bila berhenti memakai AKDR kehamilan dapat terjadi. AKDR ini merupakan cara berKB jangka panjang.
  • AKDR tipe Tcu-380A misalnya, efektif paling sedikit selam 10 tahun.
  • Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak, terutama pada bulan-bulan pertama pemakaian. Mengalami sedikit ketidaknyamanan setelah AKDR dipasang.
  • Tidak ada pengaruh terhadap ASI. Seorang dokter/bidan yang telah mendapat pelatihan khusus dapat memasangnya segera setelah melahirkan.
  • Infeksi panggul cendrung menyerang pemakai AKDR terlebih lagi apabila si pemakai telah terjangkit infeksi menular seksual.
  • AKDR dapat keluar sendiri pada waktu mengedan, khususnya pada bulan-bulan pertama pemakaian, jadi sangat penting memeriksakan talinya.
  • Tidak dianjurkan digunakan oleh wanita yang mengidap Infeksi Menular Seksual.
  • AKDR yang beredar saat ini antara lain : Cu-T 380 A, Cu-T 380 Ag, Cu-T 220 C,Nova-T, ML Cu-250 dsb.
g.   Metode sederhana/vaginal
  • Spermisid/tissu KB, diafragma dan kap, merupakan cara KB yang dapat dipakai sendiri oleh wanita.
  • Harus dimasukkan kedalam liang vagina (liang sanggama) setiap kali sebelum berhubungan. Dilakukan sebelum mengadakan hubungan seks.
  • Efektif bila digunakan secara benar.
  • Dapat membantu mencegah infeksi menular seksual.
  • Menggunakan cara KB ini , cendrung untuk terkena infeksi saluran kencing.
  • Tissu KB tidak mudah didapat.

h. Metode Operasi Wanita (Mow)/ Tubektomi
  • Cara KB permanen bagi wanita yang yakin tidak ingin mempunyai anak lagi.
  • Pertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan.
  • Operasi yang aman dan sederhana. Hanya menggunakan bius lokal.
  • Sangat efektif.
  • Belum ada efek samping jangka panjang. Mengalami ketidak nyamanan sesudah operasi. Komplikasi yang serius karena operasi jarang terjadi.
  • Tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun perasaan seksual.

i. Metode Operasi Pria (Mop)/ Vasektomi
  • Cara KB permanen bagi pria yang sudah memutuskan tidak ingin punya anak lagi.
  • Pertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan.
  • Operasi yang aman, sederhana dan mudah. Memerlukan hanya beberapa menit di klinik atau praktek dokter.
  • Menggunakan bius lokal.
  • Baru efektif setelah ejakulasi 20 kali atau 3 bulan pasca operasi. Sebelum itu masih harus menggunakan kondom.
  • Tidak ada efek samping jangka panjang.
  • Tidak berpengaruh terhadap kemampuan seksual.

j. Sistem Kalender
  • Wanita harus mengetahui masa subur dalm siklus haidnya.
  • Sistem kalender adalah : pada masa subur tidak berhubungan seks. Bila berhubungan gunakanlah kondom, tissu KB, diafragma dan kap, atau sanggama terputus selama masa subur.
  • Dapat efektif bila dilakukan dengan benar. Namun pada kenyataanya sering kurang efektif.
  • Diperlukan kerjasama yang baik dengan pasangannya, karena sulit untuk menghindari hubungan seksual untuk waktu yang lama.
  • Tidak ada efek samping fisik.
  • Cara ini dianjurkan apabila cara KB lain sulit dipergunakan pada waktu menderita demam, infeksi vagina, setelah melahirkan atau pada waktu menyusui.
k. Metode Lam (Lactional Amenorrhoe Method)/ Pemberian Asi
  • Cara KB melalui menyusui eksklusif (menyusui bayi dari 0 s/d 6 bulan tanpa makanan tambahan).
  • Seorang wanita menyusui dikatakan menggunakan metode LAM bila :
Menyusui secara penuh atau bayinya tidak mendapat makanan tambahan, ibu sering memberikan ASI, siang dan malam. Ibu belum mendapat haid, bayinya belum berumur 6 bulan.
  • Efektivitas paling lama sampai 6 bulan sesudah melahirkan.
  • Wanita sebaiknya sudah merencanakan penggunaan KB lain, bila tidak menggunakan LAM lagi.























BAB IV
PEMBAHASAN


BAB V
SIMPULAN

a.       Kesimpulan

b.      Saran
c.        












DAFTAR PUSTAKA
Sumber: Media Indonesia Online, 19 April 2004http://www.kesrepro.info/?q=node/75
BKKBN, 1996, Apa Yang Anda Harus Ketahui Tentang Alat Kontrasepsi,
Hartono hanifa, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar