Fungsi Vit A dan Vit D
I. Vitamin A
a. Fungsi
Ø Vitamin A berfungsi dalam
berbagai fungsi faal tubuh.
Ø Vitamin A berfungsi dalam
penglihatan normal pada cahaya remang.
Ø Vitamin A berpengaruh
terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dan hewan.
Ø Vitamin A berpengaruh
dalam sintesis protein, denga demikian berfungsi terhadap pertumbuhan sel.
Ø Vitamin A berperan dalam
reproduksi
Ø Vitamin A berpengaruh
dalam pencegahan kanker
b. Sumber
Sumber
vitamin A adalah hati, kuning telur, susu, (di dalam lemaknya) dan mentega.
Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua serta sayuran dan buah-buahan
yang berwarna kuning-jingga , seperti daun singkong, daun kacang, kangkung,
bayam, kacang panjang, buncis, wortel tomat, jagug kuning, pepaya, mangga,
nangka masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan
karoten. Akandungan vitamin A beberpa bahan makanan yang dinyatakan dalam
retinol ekivalen :
Bahan
makanan
|
RE
|
Bahan
makanan
|
RE
|
Hati sapi
Kuning telur bebek
Kuning telur ayam
Ayam
Ginjal
Akan sardin (kaleng )
Minyak ikan
Minyak kelapa sawit
Minyak hati ikan hiu
Wortel
Daun singkong
Daun pepaya
Daun lamtoro
Daun tales
Daun melinjo
|
13170
861
600
243
345
250
24000
18000
2100
3600
3300
5475
5340
3118
3000
|
Daun katuk
Sawi
Kangkung
Bayam
Ubi jalar merah
Mentega
Margarin
Susu bubuk, “ full
cream”
Keju
Susu kental manis
Susu segar
Mangga masak pohon
Pisang raja
Tomat masak
Semangka
|
3111
1940
1890
1827
2310
1287
600
471
225
153
39
1900
285
450
177
|
Sumber :
Daftar Analisis Bahan makanan, FKUI, 1992.
c. Defisiensi
Kekurangan
vitamin A terutama terdapat pada anak-anak balita. Defisiensi vitamin A juga
menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Hal ini mungkin karena perubahan pada
jonjot rasa pada lidah.
Salah
satu tanda awal kekurangan vitamin A adalah buta senja (niktalopia), yaitu
ketidakmampuan menyusaikan penglihatan dari cahaya terang ke cahaya
samar-samar/senja, seperti bila memasuki kamar gelap dari kamar terang.
Ø Perubahan pada mata
Kornea
mata terpengaruh secara dini oleh kekurangan vitamin A. Kelenjar air mata tidak
mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan pada selaput yang
menutupi kornea. Di ikuti tanda-tanda
:atrofi kelenjar mata, keratinisasi konjungtiva, pemburaman, pepelepasan
sel-sel epitel kornea yang akhirnya berakibat melunaknya dan pecahnya kornea.
Mata terkena infeksi, dan perdarahan.
Gejala-gejala dalam bentuk yang ringan
dinamakan xerosis konjungtiva, yaitu konjungtiva menjadi kering, brcak bitot,
yaitu berupa bercak putih keabu-abuan pada konjungtiva. Dalam bentuk sedang
dinamakan xerosis kornea, yaitu kornea menjadi kering dan kehilangan
kejernihannya. Tahap akhir adalah keratomalasia, dimana kornea menjadi lunak
dan bisa pecah yang menyebabkan kebutaan total.
Klasifikasi
xeroftalmia
XN
X1A
X1B
X2
X3A
X3B
XS
XF
|
Buta senja
Xerosis konjungtiva
Bercak binot
Xerosis kornea
Ulkus korneadenan xerosis
Keratomalasia
Parut kornea
Xeroftalmia fundus
|
Sumber : WHO
Tecnical Report Series No.672,1982.
Kriteria
diagnosis Xeroftalmia dan KVA sebagai masalah kesehatan masyarakat pada balita:
XN
X1B
X2/X3A/X3B
XS
Plasma
vitamin A<0,35 µmol/l(10 µg/dl)
|
>1%
>0,05%
>0,01%
>0,05%
>5%
|
Sumber : WHO
Technical Report Series No 672, 1982.
Ø Fungsi kekebalan tubuh
menurun pada kekurangan vitamin A, sehingga mudah terserang infeksi.
Ø Kulit menjadi kering dan
kasar. Folikel kulit menjadi kasar, mengeras dan mengalami keratinisasi yang
dinamakan hiperkerotosis folikular.
Ø Kekurangan vitamin A
menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk sel tulang.
Ø Perbahan lain yang dapat
terjadi adalah keratinasi sel-sel rasa pada lidah yang menyebabkan berkurangnya
nafsu makan dan anemia
d. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan
Selama trisemester ketiga dalam
kehamilan sebanyak 1,3 mg retinol dialihkan dari ibu ke fetus. Untuk mencegah
kekurangan vitamin A pada anak usia dibawah lima tahun ( balita ) dianjurkan
pemberinan vitamin A takaran tinggi 200.2000 SI selama 4-6 bulan sekali.
Sedangkan untuk anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, bila makanan
sehari-hari seimbang, tidak perlu menambahkan vitamin A berupa suplemen.
Angka
kecukupan vitamin A yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur dan jenis
kelamin untuk Indonesia:
Golongan
umur
|
AKG*
(RE)
|
Golongan
umur
|
AKG*
(RE)
|
0-6 bl
7-12 bl
1-3 th
4-6 th
7-9 th
13-15 th
|
350
350
350
360
400
|
Wanita :
10-12 th
13-15 th
16-19 th
20-50 th
46-59 th
≥60 th
|
500
500
500
500
500
500
500
|
Pria :
10-12 th
13-15 th
16-19 th
20-45 th
46-59 th
≥60 th
|
500
600
700
700
700
600
|
Hamil :
Menyusui
0-6 bl
7-12 bl
|
+200
+350
+300
|
Sumber :
Widyakarya Pangan da Gizi, 1998.
*Angka kecukupan gizi yang di anjurkan.
II. Vitamin D
a. Fungsi
Membantu pembentukan dan
pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid
dan kalsitonin, protein kolagen, serta mineral-mineral kalsium, fosfor,
magnesium dan fluor.
Fungsi khusus vitamin D dalam hal
ini adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan
fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang.
b. Sumber
Vitamin D di peroleh tubuh
melalui sinar matahari dan makanan. Sumber utama vitamin D di daerah nontropik
adalah makanan . Makanan hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk
kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan minyak hati-ikan. Susu
sapi dan ASI bukan merupakan vitamin D buka merupakan sumber vitamin D yang
baik.
Nilai vitamin D berbagai bahan makanan (µg/100gram)
Bahan makanan
|
µg
|
Bahana makanan
|
µg
|
Susu sapi
ASI
Tepung susu
Krim
Keju
Yogurt
Telur utuh
Kuning telur
Mentega
|
0.01-0.03
0.04
0.21
0.1-0.28
0.03-0.5
ss-0.04
1.75
4.94
0.76
|
Minyak hati ikan
Margarin dan sejenis
Daging sapi, babi,
biri-biri
Unggas
Hati
Ikan air tawar
Ikan berlemak
Udang dan kerang
|
210
5.8-8.0
Ss
Ss
0.2-1.1
Ss
ss-25
ss
|
Keterangan :
ss = sedikit sekali
sumber : Holland (1991) dalam Garrow;J.S dan W.P.T
James, Human Nutrition and Dietetics, 1993,hlm.223.
c. Defisiensi
Kekurangan viitamin D menyebabkan
kelainan pada tulang yang dinamakan riketsia pada anak-akelainan pada tulang
yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa.
Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis.Riketsia
terjadi bila pengerasan tulang pada anak-anak terhambat sehingga menjadi
lembek.Kaki membengkok, ujung-ujung tulang panjang membesar (lutut dan
pergelangan), tulang rusuk membengkok, pembesaran kepala karena penutupan
fontanel terlambat, gigi terlambat keluar, bentuk gigi tidak teratur da mudah
rusak. Riketsia jarang dapa di sembuhkan sepenuhnya.
Osteomalasia adalah riketsia pada
orang dewasa. Biasanya terjadi pada wanita yang mengkonsumsi kalsium rendah,
tidak banyak mendapat sinar matahari dan mengalami banyak kehamilan dan
menyusui. Osteomalasia dapat pula tejadi pada mereka yang menderita penyakit
saluran cerna, hati, kantung empedu atau ginjal.
D. Angka Kecukupan Gizi
yang Dianjurkan
Angka kecukupan gizi vitamin D
yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur da jenis kelamin untuk Indonesia :
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk vitamin D
Golongan
umur
|
AKG*
(µg)
|
Golongan
umur
|
AKG*
(µg)
|
0-6bl
7-12th
1-3th
4-6t
7-9th
Pria :
10-12th
13-15th
16-19th
20-45th
46-59th
≥60th
|
7.5
10
10
10
10
10
10
10
5
5
5
|
Wanita
10-12th
13-15th
16-19th
20-45th
46-59th
≥60th
Hamil
Menyusui
0-6bl
7-12bl
|
10
10
10
5
5
5
10
10
10
|
Sumber : widyakarya Pangan dan Gizi,1998
*angka kecukupan gizi yang dianjurkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar