Senin, 24 Juni 2013

Fungsi Vit A dan Vit D

Fungsi Vit A dan Vit D



I. Vitamin A
a. Fungsi
Ø  Vitamin A berfungsi dalam berbagai fungsi faal tubuh.
Ø  Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang.  
Ø  Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dan hewan.
Ø  Vitamin A berpengaruh dalam sintesis protein, denga demikian berfungsi terhadap pertumbuhan sel.
Ø  Vitamin A berperan dalam reproduksi
Ø  Vitamin A berpengaruh dalam pencegahan kanker

b. Sumber
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu, (di dalam lemaknya) dan mentega. Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua serta sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning-jingga , seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel tomat, jagug kuning, pepaya, mangga, nangka masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan karoten. Akandungan vitamin A beberpa bahan makanan yang dinyatakan dalam retinol ekivalen :
Bahan
makanan
RE
Bahan
makanan
RE
Hati sapi
Kuning telur bebek
Kuning telur ayam
Ayam
Ginjal
Akan sardin (kaleng )
Minyak ikan
Minyak kelapa sawit
Minyak hati ikan hiu
Wortel
Daun singkong
Daun pepaya
Daun lamtoro
Daun tales
Daun melinjo
13170
861
600
243
345
250
24000
18000
2100
3600
3300
5475
5340
3118
3000
Daun katuk
Sawi
Kangkung
Bayam
Ubi jalar merah
Mentega
Margarin
Susu bubuk, “ full cream”
Keju
Susu kental manis
Susu segar
Mangga masak pohon
Pisang raja
Tomat masak
Semangka
3111
1940
1890
1827
2310
1287
600
471
225
153
39
1900
285
450
177
Sumber : Daftar Analisis Bahan makanan, FKUI, 1992.

c. Defisiensi
Kekurangan vitamin A terutama terdapat pada anak-anak balita. Defisiensi vitamin A juga menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Hal ini mungkin karena perubahan pada jonjot rasa pada lidah.
Salah satu tanda awal kekurangan vitamin A adalah buta senja (niktalopia), yaitu ketidakmampuan menyusaikan penglihatan dari cahaya terang ke cahaya samar-samar/senja, seperti bila memasuki kamar gelap dari kamar terang.
Ø  Perubahan pada mata
Kornea mata terpengaruh secara dini oleh kekurangan vitamin A. Kelenjar air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi kornea. Di ikuti tanda-tanda  :atrofi kelenjar mata, keratinisasi konjungtiva, pemburaman, pepelepasan sel-sel epitel kornea yang akhirnya berakibat melunaknya dan pecahnya kornea. Mata terkena infeksi, dan perdarahan.
 Gejala-gejala dalam bentuk yang ringan dinamakan xerosis konjungtiva, yaitu konjungtiva menjadi kering, brcak bitot, yaitu berupa bercak putih keabu-abuan pada konjungtiva. Dalam bentuk sedang dinamakan xerosis kornea, yaitu kornea menjadi kering dan kehilangan kejernihannya. Tahap akhir adalah keratomalasia, dimana kornea menjadi lunak dan bisa pecah yang menyebabkan kebutaan total.
Klasifikasi xeroftalmia
XN
X1A
X1B
X2
X3A
X3B
XS
XF
Buta senja
Xerosis konjungtiva
Bercak binot
Xerosis kornea
Ulkus korneadenan xerosis
Keratomalasia
Parut kornea
Xeroftalmia fundus

Sumber : WHO Tecnical Report Series No.672,1982.
Kriteria diagnosis Xeroftalmia dan KVA sebagai masalah kesehatan masyarakat pada balita:
XN
X1B
X2/X3A/X3B
XS
Plasma vitamin A<0,35 µmol/l(10 µg/dl)
>1%
>0,05%
>0,01%
>0,05%
>5%
Sumber : WHO Technical Report Series No 672, 1982.
Ø  Fungsi kekebalan tubuh menurun pada kekurangan vitamin A, sehingga mudah terserang infeksi.
Ø  Kulit menjadi kering dan kasar. Folikel kulit menjadi kasar, mengeras dan mengalami keratinisasi yang dinamakan hiperkerotosis folikular.
Ø  Kekurangan vitamin A menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk sel tulang.
Ø  Perbahan lain yang dapat terjadi adalah keratinasi sel-sel rasa pada lidah yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan anemia

d. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan
Selama trisemester ketiga dalam kehamilan sebanyak 1,3 mg retinol dialihkan dari ibu ke fetus. Untuk mencegah kekurangan vitamin A pada anak usia dibawah lima tahun ( balita ) dianjurkan pemberinan vitamin A takaran tinggi 200.2000 SI selama 4-6 bulan sekali. Sedangkan untuk anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, bila makanan sehari-hari seimbang, tidak perlu menambahkan vitamin A berupa suplemen.
Angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur dan jenis kelamin untuk Indonesia:
Golongan
umur
AKG*
(RE)
Golongan
umur
AKG*
(RE)
0-6 bl
7-12 bl
1-3 th
4-6 th
7-9 th
13-15 th
350
350
350
360
400

Wanita :
10-12 th
13-15 th
16-19 th
20-50 th
46-59 th
≥60 th
500
500
500
500
500
500
500
Pria :
10-12 th
13-15 th
16-19 th
20-45 th
46-59 th
≥60 th

500
600
700
700
700
600
Hamil :

Menyusui
0-6 bl
7-12 bl
+200


+350
+300
















Sumber : Widyakarya Pangan da Gizi, 1998.
*Angka kecukupan gizi yang di anjurkan.

II. Vitamin D
a. Fungsi
Membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen, serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium dan fluor.
Fungsi khusus vitamin D dalam hal ini adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang.
b. Sumber
Vitamin D di peroleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Sumber utama vitamin D di daerah nontropik adalah makanan . Makanan hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan minyak hati-ikan. Susu sapi dan ASI bukan merupakan vitamin D buka merupakan sumber vitamin D yang baik.


Nilai vitamin D berbagai bahan makanan (µg/100gram)
Bahan makanan
µg
Bahana makanan
µg
Susu sapi
ASI
Tepung susu
Krim
Keju
Yogurt
Telur utuh
Kuning telur
Mentega
0.01-0.03
0.04
0.21
0.1-0.28
0.03-0.5
ss-0.04
1.75
4.94
0.76
Minyak hati ikan
Margarin dan sejenis
Daging sapi, babi, biri-biri
Unggas
Hati
Ikan air tawar
Ikan berlemak
Udang dan kerang

210
5.8-8.0
Ss
Ss
0.2-1.1
Ss
ss-25
ss
Keterangan :
ss =  sedikit sekali
sumber : Holland (1991) dalam Garrow;J.S dan W.P.T James, Human Nutrition and Dietetics, 1993,hlm.223.

c. Defisiensi
Kekurangan viitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan riketsia pada anak-akelainan pada tulang yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis.Riketsia terjadi bila pengerasan tulang pada anak-anak terhambat sehingga menjadi lembek.Kaki membengkok, ujung-ujung tulang panjang membesar (lutut dan pergelangan), tulang rusuk membengkok, pembesaran kepala karena penutupan fontanel terlambat, gigi terlambat keluar, bentuk gigi tidak teratur da mudah rusak. Riketsia jarang dapa di sembuhkan sepenuhnya.
Osteomalasia adalah riketsia pada orang dewasa. Biasanya terjadi pada wanita yang mengkonsumsi kalsium rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari dan mengalami banyak kehamilan dan menyusui. Osteomalasia dapat pula tejadi pada mereka yang menderita penyakit saluran cerna, hati, kantung empedu atau ginjal.

D. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
Angka kecukupan gizi vitamin D yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur da jenis kelamin untuk Indonesia :



Angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk vitamin D
Golongan
umur
AKG*
(µg)
Golongan
umur
AKG*
(µg)
0-6bl
7-12th
1-3th
4-6t
7-9th

Pria :
10-12th
13-15th
16-19th
20-45th
46-59th
≥60th
7.5
10
10
10
10


10
10
10
5
5
5
Wanita
10-12th
13-15th
16-19th
20-45th
46-59th
≥60th

Hamil

Menyusui
0-6bl
7-12bl

10
10
10
5
5
5

10


10
10
 
Sumber : widyakarya Pangan dan Gizi,1998
*angka kecukupan gizi yang dianjurkan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar